Kain Tas Nonwoven

Berita

Apakah proses produksi kain non woven ramah lingkungan?

Keramahan lingkungan dari proses produksi kain non-woven berkaitan dengan proses produksi spesifiknya. Berikut ini akan dibandingkan dan dianalisis proses produksi kain non-woven tradisional dengan proses produksi kain non-woven yang lebih ramah lingkungan untuk menarik kesimpulan.

Proses produksi kain non-woven tradisional terutama mencakup dua langkah: memintal jaring dan menyegel panas.

Jaring pemintal

Pemintalan jaring mengacu pada proses peleburan polimer dan pembentukannya melalui metode pemintalan, pemintalan basah, dan pemintalan. Proses ini membutuhkan pelarut, aditif, dan zat kimia lainnya, serta menghasilkan limbah cair dan gas buang dalam jumlah besar. Bahan kimia dan limbah ini memiliki dampak polusi tertentu terhadap lingkungan. Selain itu, serat poliester petrokimia yang digunakan dalam metode pemintalan tradisional merupakan plastik yang tidak terurai yang juga memiliki dampak negatif tertentu terhadap lingkungan.

Ikatan panas

Penyegelan panas mengacu pada proses penggabungan serat kain non-woven yang dibentuk dengan memintal jaring melalui proses pengepresan panas, peleburan, frekuensi tinggi, dan metode lainnya. Proses ini membutuhkan penggunaan serangkaian bahan kimia dan peralatan bersuhu tinggi. Sementara itu, selama proses penyegelan panas, beberapa pelarut yang digunakan dalam proses pemintalan mungkin tidak menguap sepenuhnya dan terlepas ke atmosfer, sehingga menyebabkan polusi tertentu terhadap lingkungan.

Proses produksi kain non-woven yang ramah lingkungan

Sebaliknya, proses produksi kain non-woven yang lebih ramah lingkungan adalah proses produksi kain non-woven berbasis bio. Bahan baku utamanya adalah selulosa terbarukan, seperti serat tumbuhan dan serat alga. Selulosa ini memiliki biodegradabilitas yang baik dan ramah lingkungan. Selain itu, proses produksi kain non-woven berbasis bio tidak memerlukan penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar dan peralatan yang boros energi, sehingga dampak lingkungannya minimal.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, proses produksi kain non-woven tradisional memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk penggunaan bahan kimia dan produksi limbah cair serta gas. Proses produksi kain non-woven berbasis bio relatif ramah lingkungan, menggunakan bahan selulosa terbarukan untuk mengurangi penggunaan dan emisi bahan kimia. Oleh karena itu, dari perspektif ramah lingkungan, proses produksi kain non-woven berbasis bio lebih unggul daripada kain non-woven tradisional.

[Catatan] Informasi dan sudut pandang yang diberikan di atas hanya untuk referensi. Data yang lebih spesifik dan dukungan penelitian empiris diperlukan untuk mengevaluasi secara komprehensif apakah proses produksi kain non-woven ramah lingkungan.

Dongguan Liansheng Kain Bukan Tenunan Co, Ltd., produsen kain non-woven dan kain bukan tenunan, layak mendapatkan kepercayaan Anda!


Waktu posting: 05-Jul-2024