Kain Tas Nonwoven

Berita

Alur proses kain nonwoven cetak

Dalam proses pengolahan danpencetakan kain non-wovenMenyederhanakan proses pencetakan merupakan cara penting untuk mengurangi biaya produksi produk, sekaligus meningkatkan kualitas cetak. Artikel ini merinci beberapa metode produksi dan proses pencetakan kain non-woven!

Proses pencetakan non-woven terutama dapat mengadopsi dua metode: pewarnaan online dan pewarnaan offline

Proses pewarnaan daring: serat lepas → pembukaan dan pembersihan → carding → spunlace → pewarnaan busa (perekat, pelapis, dan aditif lainnya) → pengeringan → penggulungan. Di antara semua proses tersebut, pewarnaan busa memiliki keunggulan hemat energi, tetapi juga memiliki kelemahan berupa pewarnaan yang tidak merata.

Proses pewarnaan luring: kain nonwoven yang dihidrojerat → pemberian pakan → pencelupan dan penggulungan (perekat, pelapis, dan bahan tambahan lainnya) → pengeringan awal → pengeringan jaring atau pengeringan drum → penggulungan.
Alur proses pencetakan non woven.

Proses pencetakan non woven

Untuk pencetakan, pasta warna yang terbuat dari pelapis, perekat, aditif terkait, dan air perlu dikentalkan dengan pengental untuk meningkatkan viskositas, dan dicetak pada kain non-woven menggunakan mesin cetak drum. Selama proses pengeringan, perekat mengalami ikatan silang sendiri untuk merekatkan pasta warna pada kain non-woven.

Mengambil contoh lini produksi kain non-woven, proses pencetakan daringnya adalah: mendispersikan serat → membuka dan membersihkan kapas → menyisir → menyemprotkan air → mencelupkan lem → mencetak (pelapisan dan aditif) → mengeringkan → menggulung. Di antaranya, metode celup-gulung (dua celup dan dua gulung) atau metode celup busa dapat digunakan dalam proses pencelupan lem. Beberapa pabrik tidak memiliki proses ini, yang terutama ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan akan kualitas produk dan bidang aplikasi.

Proses pencetakannya terutama menggunakan metode cetak drum. Sablon bundar tidak cocok untuk pencetakan kain non-woven karena rentan menyumbat jaring. Ada juga beberapa kain non-woven dekoratif yang menggunakan metode cetak transfer, tetapi metode ini memiliki biaya cetak yang tinggi dan persyaratan tertentu untuk permukaan dan bahan baku serat kain non-woven.

Metode penggunaan pelapis dan perekat ini memiliki proses pewarnaan/pencetakan yang singkat, efisiensi tinggi, dan biaya rendah, sehingga dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan bidang aplikasi yang relevan. Selain itu, metode ini sederhana dan mudah diterapkan, cocok untuk berbagai jenis serat, konsumsi energinya rendah, dan bermanfaat bagi lingkungan. Oleh karena itu, kecuali untuk beberapa produk khusus, sebagian besar pabrik produksi kain non-woven menggunakan metode pewarnaan/pencetakan pelapis.

Proses pencetakan kain non-woven mencakup banyak teknik kompleks, dan pencetakan merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pengolahan produk setengah jadi menjadi produk jadi. Menyederhanakan proses pencetakan kain non-woven tidak hanya dapat meningkatkan kualitas cetak kain non-woven tetapi juga meningkatkan daya rekatnya!

Kesimpulan

Singkatnya, pencetakan kain non-woven tidak hanya memungkinkan kustomisasi kain non-woven yang dipersonalisasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat pemasaran yang hebat dan pilihan terbaik untuk memproduksi hadiah dan produk rumah tangga yang dipersonalisasi. Teknik dan langkah-langkah yang diperkenalkan di atas juga merupakan inti dari pencetakan kain non-woven. Kami berharap para pembaca dapat menguasainya dan menerapkannya dalam praktik untuk meraih lebih banyak kesuksesan.

Dongguan Liansheng bukan tenunan Technology Co, Ltd.Didirikan pada Mei 2020, perusahaan ini merupakan perusahaan produksi kain non-woven berskala besar yang mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, produksi, dan penjualan. Perusahaan ini dapat memproduksi kain non-woven PP spunbond berbagai warna dengan lebar kurang dari 3,2 meter, mulai dari 9 gram hingga 300 gram.

 


Waktu posting: 09-Sep-2024