Proses produksilaminasi kain non-woven
Laminasi kain non-woven adalah proses manufaktur yang melapisi permukaan kain non-woven dengan lapisan film. Proses manufaktur ini dapat dilakukan melalui metode pengepresan panas atau pelapisan. Di antara metode-metode tersebut, metode pelapisan adalah melapisi permukaan kain non-woven dengan film polietilen, sehingga terbentuklah kain non-woven berlapis film yang memiliki sifat penghalang dan penguat.
Proses produksi kain non woven berlapis
Pelapisan adalah proses manufaktur yang melibatkan pelapisan bubur plastik secara merata pada substrat dan pengeringannya. Proses manufaktur ini dapat menggunakan berbagai substrat, seperti kertas, film plastik, kain, dll. Di antara semua substrat tersebut, polietilena adalah salah satu substrat yang paling umum digunakan.
Perbandingan antara laminasi kain non-woven dan kain non-woven berlapis
1. Kinerja tahan air yang berbeda
Berkat metode pelapisan yang digunakan untuk laminasi kain non-woven, kinerja kedap airnya lebih kuat. Kinerja kedap air lapisan ini juga sangat baik, tetapi karena proses produksinya yang khusus, terdapat beberapa masalah pembuangan air.
2. Kinerja breathability yang berbeda
Daya serap kain non-woven yang dilapisi film lebih baik karena film yang melapisinya merupakan film mikropori yang dapat menembus uap air dan udara. Namun, karena kinerja penyegelannya yang lebih baik dan daya serapnya yang relatif rendah, film tersebut dilapisi.
3. Fleksibilitas yang berbeda
Karena lapisan ini dibuat dengan mengeringkan bubur plastik, fleksibilitas dan ketahanan tekuknya lebih baik. Lapisan kain non-woven lebih keras karena terlindungi oleh lapisan film permukaan.
4. Berbagai macam aplikasi
Karena lokasi pemrosesan pelapisan dan laminasi tas non-woven yang berbeda, skenario aplikasinya pun beragam. Berkat sifat khusus proses pembuatan filmnya, film ini dapat digunakan di berbagai bidang, seperti pembuatan panel dinding, gantungan baju, film pertanian, kantong sampah, dan sebagainya. Laminasi kain non-woven terutama digunakan di bidang medis, kesehatan, rumah tangga, dan bidang lainnya.
5. Lokasi pemrosesan yang berbeda
Perbedaan antara pelapisan tas non-woven dan laminasi terletak pada lokasi pemrosesan yang berbeda. Pelapisan tas non-woven umumnya mengacu pada bahan penguat di bagian bawah tas non-woven, yang dilapisi agar kedap air, sehingga mencegah pengikisan barang akibat kelembapan saat menggunakan tas non-woven di lingkungan lembap. Sedangkan laminasi adalah melapisi permukaan tas dengan lapisan film, yang terutama digunakan untuk meningkatkan daya tahan tas, meningkatkan estetika, dan efektivitas.
6. Cara penanganannya pun berbeda-beda
Pelapisan tas non-woven umumnya dilakukan dengan melapisi bagian bawah tas dengan bahan tahan air, kemudian dikeringkan hingga membentuk lapisan. Proses laminasi dilakukan menggunakan mesin laminasi, yang melapisi permukaan tas dengan lapisan film, kemudian diproses dengan metode hot-press untuk membentuk laminasi.
【 Kesimpulan 】
Meskipun keduanyalaminasi kain non-wovendan pelapisan adalah proses manufaktur, keduanya memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang signifikan dalam proses produksinya. Berdasarkan kebutuhan aktual, pilihlah proses dan material yang sesuai untuk memaksimalkan keunggulannya.
Waktu posting: 08-Apr-2024