Kain Tas Nonwoven

Berita

Berapa kinerja kedap air dari kain non woven?

Kain non-woven adalah jenis tekstil yang dibuat dengan menumpuk serat-serat panjang. Kain ini memiliki karakteristik tidak memiliki arah dan tekstur tekstil yang jelas, serta memiliki sirkulasi udara, kelembutan, dan ketangguhan yang baik. Namun, kain non-woven sendiri tidak memiliki kinerja kedap air dan memerlukan perawatan permukaan khusus atau penambahan agen kedap air untuk meningkatkan kinerja kedap airnya. Kinerja kedap air kain non-woven dapat dicapai dengan berbagai metode.

Metode perawatan tahan air

Metode yang umum meliputi perlakuan pelapisan, pelapisan lelehan tiup, dan pelapisan tekan panas.

Perawatan pelapisan

Pelapisan merupakan metode umum untuk meningkatkan kinerja kedap air kain non-woven. Pelapisan dapat membentuk lapisan kedap air pada permukaan kain non-woven, sehingga memberikan fungsi kedap air tertentu. Metode ini biasanya menggunakan agen pelapis atau larutan polimer, dan bahan pelapis dapat menggunakan polimer atau komposisi kimia yang berbeda untuk mencapai efek kedap air yang berbeda. Pelapisan dapat memberikan kinerja kedap air yang andal, tetapi akan berdampak tertentu pada kemampuan bernapas kain non-woven.

Pelapis film tiup leleh

Pelapisan film melt blown merupakan metode umum lainnya untuk meningkatkan kinerja kedap air kain non-woven. Pelapisan melt blown adalah proses penyemprotan partikel polimer cair ke kain non-woven melalui nosel untuk membentuk lapisan pelapis, yang kemudian didinginkan hingga membentuk film kontinu. Metode ini biasanya menggunakan perekat lelehan panas atau polimer lelehan panas sebagai pelapis, yang memiliki kinerja kedap air dan kemampuan bernapas yang baik. Pelapisan film melt blown dapat memberikan kinerja kedap air yang tinggi dan memiliki daya rekat yang baik pada serat kain non-woven, sehingga lebih tahan terhadap pengelupasan.

Pelapisan film tekan panas

Laminasi tekan panas adalah metode kompleks untuk meningkatkan kinerja kedap air kain non-woven. Laminasi tekan panas adalah proses perekatan kain non-woven dengan bahan membran kedap air melalui proses pengepresan panas, untuk memastikan ikatan yang kuat. Metode ini biasanya membutuhkan suhu dan tekanan tinggi untuk memastikan ikatan yang kuat antara bahan membran dan kain non-woven. Film insulasi termal dapat memberikan kinerja kedap air yang tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan eksternal, tetapi dapat berdampak tertentu pada kemampuan bernapas kain non-woven.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas waterproofing

Kinerja kedap air dari kain non-woven dapat ditingkatkan melalui metode di atas, tetapi efek spesifiknya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pertama, bahan baku dan struktur serat kain non-woven akan memengaruhi kinerja kedap airnya. Secara umum, serat yang lebih panjang dan struktur yang lebih rapat pada tekstil akan memiliki kinerja kedap air yang lebih baik.

Kedua, agen pelapis, bahan penutup film, dan parameter proses penyemprotan lelehan dan pengepresan panas juga berdampak pada kinerja kedap air, sehingga perlu mengoptimalkan dan menyesuaikan faktor-faktor ini.

Selain itu, penggunaan dan kondisi lingkungan dari kain non-woven juga dapat memengaruhi persyaratan kinerja kedap airnya, dan penggunaan serta lingkungan yang berbeda mungkin memerlukan tingkat kinerja kedap air yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kinerja kedap air kain non-woven dapat ditingkatkan melalui perawatan permukaan khusus atau penambahan agen kedap air. Pelapisan, pelapisan film melt blown, dan pelapisan film hot press merupakan metode umum yang dapat mencapai berbagai tingkat ketahanan air. Namun, kinerja kedap air spesifik tetap perlu mempertimbangkan pengaruh komprehensif dari berbagai faktor, termasuk struktur serat, material kedap air, parameter proses, penggunaan, dan lingkungan, dll.


Waktu posting: 19-Agu-2024