Oke, jadi saya perlu mencari tahu apa itu kain polipropilena pintal non-woven. Mari saya mulai dengan menguraikan istilahnya. "Non-woven" mungkin berarti kain ini tidak dibuat dengan cara menenun benang seperti kain biasa. Saya ingat bahwa kain non-woven dibuat dengan cara mengikat serat-seratnya menggunakan suatu proses, mungkin panas, bahan kimia, atau metode mekanis.
Lalu ada "polipropilena pintal". "Pintal" mungkin merujuk pada proses pembuatan serat. Pemintalan dalam tekstil biasanya melibatkan pembuatan benang atau benang dari serat mentah. Polipropilena adalah sejenis plastik, polimer, jadi polipropilena pintal adalah serat yang terbuat dari plastik ini. Jadi, menggabungkan istilah-istilah ini, kain polipropilena pintal non-woven adalah kain yang dibuat dengan mengikat serat-serat polipropilena tanpa menenunnya.
Saya harus memikirkan bagaimana bahan ini dibuat. Karena non-woven, mungkin seratnya diletakkan secara acak lalu direkatkan. Prosesnya bisa seperti melt-blown atau spunbond. Spunbond mungkin melibatkan ekstrusi polipropilena menjadi filamen, yang kemudian dipintal menjadi jaring dan direkatkan secara termal. Itu masuk akal karena polipropilena memiliki titik leleh yang rendah, jadi perekatan panas akan berhasil.
Apa saja sifat bahan ini? Polipropilena dikenal bersifat hidrofobik, sehingga seharusnya dapat menolak air. Hal ini membuatnya baik untuk penggunaan medis di mana Anda tidak menginginkan penyerapan, seperti gaun bedah atau masker. Polipropilena juga tahan kimia, yang berguna untuk penyaringan atau alat pelindung diri. Karena non-woven, kainnya mungkin ringan dan memiliki sirkulasi udara yang baik, tetapi mungkin tidak sekuat kain tenun. Namun, tergantung pada metode pengikatannya, kain ini dapat dibuat lebih kuat.
Komposisi dan Produksi:
Properti Utama:
Aplikasi:
Keuntungan:
Kekurangan:
Pertimbangan Lingkungan:
Singkatnya, kain polipropilena pintal non-woven dibuat dengan mengekstruksi dan memintal serat polipropilena menjadi jaring, lalu mengikatnya dengan panas atau metode lainnya. Kain ini digunakan dalam produk medis, pertanian, kebersihan, dan geotekstil karena tahan lama, tahan air, dan hemat biaya. Namun, masalah lingkungan akibat sampah plastik merupakan kerugiannya.